A. Munafik (Nifāq)
1. Pengertian Munafik (Nifāq)
Nifāq berasal dari akar kata nāfaqa berarti munafik, menyembunyikan, berbohong, berpura-pura. Kata ini diambil dari kata nafiqā berarti salah satu lubang tikus, jika dicari melalui satu lubang, maka tikus itu akan lari dan mencari lubang lainnya. Kata Nifāq secara istilah adalah sikap menyembunyikan sesuatu di dalam hatinya karena tak ingin diketahui keberadaannya oleh orang lain sehingga menampakkan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam hatinya
2. Macam-Macam Perilaku Munafik (Nifāq)
a. Nifāq ‘Amalī/ ‘Urfī
Nifaq ‘amalī ialah sikap yang dimiliki seseorang dengan memperlihatkan sesuatu yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya sehingga dalam interaksi sosialnya dia sering berperilaku atau menampakkan tanda-tanda kemunafikan. Tanda-tanda kemunafikan adalah apabila seseorang berbohong dalam perkataannya, ingkar tehadap janjinya, dan khianat dari kepercayaan kepadanya.
b. Nifāq Īmānī / Syar’ī Nifāq Īmānī adalah suatu sikap yang dimiliki seseorang dengan memperlihatkan keimanan dan menyembunyikan kekafirannya. Orang seperti ini diancam neraka, sebab orang sangat berbahaya bagi umat dan agama Islam.
3. Cara Menghindari Perilaku Munafik (Nifāq)
a). Membiasakan berkata jujur Jujur adalah sikap terpuji di mana seseorang mengatakan sesuatu sesuai dengan kenyataan apa yang diketahui
b). Membiasakan diri untuk setia atau amanah Setia atau amanah adalah sikap terpuji di mana seseorang berpegang teguh pada janji, pendirian, dan kepercayaan
B. Marah (Gaḍab)
1. Pengertian Marah (Gaḍab)
Kata gaḍab berasal dari kata gaḍiba-yagḍabu berarti marah, mengamuk, murka, berang, gusar, jengkel, naik pitam. Kata gaḍab secara istilah adalah sikap tercela di mana gejolak darah dalam diri seseorang meningkat karena tidak senang pada perlakuan tidak pantas.
2. Dampak Negatif perilaku Marah (Gaḍab)
Jika seseorang marah dan tidak berusaha untuk mengendalikan akan menyebabkan keburukan. Berikut ini adalah keburukan yang dapat timbul karena sikap marah:
a. Keputusan dan tindakan yang diambil tidak bijaksana.
b. Retak dan putusnya hubungan persaudaraan antar manusia.
c. Membahayakan kesehatan tubuh karena tekanan darah tinggi yang meningkat menyebabkan sakit kepala dan beresiko menyebabkan serangan jantung.
3. Menghindari Perilaku Marah (Gaḍab)
a. Meredam rasa amarah dengan sabar
b.
C. Keras Hati (Qaswah
al-Qalb)
1. Pengertian Keras
Hati (Qaswah al-Qalb)
Dalam memahami arti
dari keras hati, Amin Syukur dalam terapi hati mengatakan bahwa Imam al-Ghazali
menjelaskan tentang tiga macam hati, yaitu a) Hati yang sehat, tandanya adalah iman
yang kuat dan pengamalan yang konsisten; b) Hati yang sakit, tandanya adalah
adanya keimanan, ibadah, namun ternodai dengan keburukan dan kemaksiatan; 3)
Hati yang mati, tandanya adalah mengeras dan membatunya hati karena banyak
kemaksiatan yang diperbuat
2. Cara Menghindari
Mengerasnya Hati (Qaswah al-Qalb)
Untuk menghindarkan
diri dari kerasnya hati, maka kita dapat melakukan beberapa hal yang telah
dikatakan oleh Imam al-Qusyairi yang dinukilkan dari Syaikh Ibrahim al-Khawas,
yaitu
a. Membaca al-Qur`an
disertai dengan perenungan
b. Mengatur pola makan
agar perut tidak kenyang
c. Bangun malam
d. Merendahkan diri di
hadapan Allah pada akhir malam
e. Bergaul dengan
orang-orang saleh
f. Berempati kepada
orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar