A. Fitnah
1. Pengertian
Fitnah
Dalam percakapan sehari-hari, fitnah
digunakan untuk tuduhan yang dilontarkan kepada seseorang dengan maksud
menjelek-jelekkan atau merusak nama baik orang tersebut, padahal ia tidak
pernah melakukan perbuatan yang dituduhkan kepadanya. Dalam KBBI, fitnah
berarti perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan
dengan maksud menjelekkan orang, seperti menodai nama baik atau merugikan
kehormatan orang lain. Kata fitnah berasal dari bahasa Arab, asal katanya
adalah fatana dalam bentuk fi‘il, yang artinya adalah cobaan dan ujian. Ibn Manẓūr
menjelaskan bahwa fitnah adalah al-ibtilā’ (bala), al-imtiḥān (ujian), dan
al-ikhtibār (cobaan). Ibrāhīm al-Abyārī menjelaskan bahwa fitnah berarti
menguji dengan api, cobaan, kegelisahan dan kekacauan pikiran, azab, dan
kesesatan. Mahmud Muhammad al Khazandar, fitnah adalah sesuatu yang menimpa,
individu atau golongan berupa kebinasaan atau kemunduran tingkatan iman atau
kekacauan dalam barisan Islam. Secara garis besar, kata fitnah mengandung makna
ujian dan cobaan. Adapun fitnah yang akan dibahas pada bab ini adalah fitnah
dalam bahasa Indonesia.
2. Fitnah
dalam Islam
Islam melarang perbuatan fitnah kepada umatnya. Perbuatan itu akan merenggangkan hubungan dengan orang lain. Perbuatan juga akan menyebabkan seseorang yang baik dan akan tercoreng citranya sehingga ia digunjing oleh orang lain. Selengkapnya, berikut ini beberapa dampak negatif dari perbuatan fitnah
B. Hoaks
1. Pengertian
Hoaks
Hoaks adalah berita bohong. Menyebarkan
hoaks merupakan sikap tercela yang sering terjadi di zaman modern ini.
Seringkali hoaks dibuat untuk menggiring pikiran manusia pada pandangan
tertentu. Pandangan yang akan menyesatkan manusia dan menjauhkan mereka dari
kebenaran berita. Orang yang menyebarkan hoaks ialah orang yang lemah imannya
karena ia tetap menyebarkan hoaks meskipun mengetahui bahwa hoaks akan
menimbulkan kekacauan atau karena ia tetap menyebarkan berita tanpa
diklarifikasi kebenarannya dahulu.
2. Hoaks
dalam Islam
Islam melarang menyebarkan berita yang
belum terbukti kebenarannya karena akan menimbulkan fitnah di mana-mana. Hoaks
akan menjadikan seseorang menjadi tidak dipercaya lagi di masyarakat. Oleh
karena itu hoaks harus benar-benar dijauhi oleh semua orang
C. Adu
Domba
1. Pengertian
Adu Domba
Adu domba juga disebut dengan namīmah.
Dalam KBBI, adu domba adalah menjadikan berselisih di antara pihak yang
sepaham. Menurut al-Baghawi, adu domba adalah mengutip suatu perkataan dengan
tujuan untuk mengadu antara seseorang dengan si pembicara. Menurut Imam
al-Ghazali, adu domba adalah mengungkapkan sesuatu yang tidak suka untuk diungkap
baik oleh orang yang mengungkapkan, orang yang diungkap, atau pun orang yang
mendengar ungkapan tersebut, baik yang berupa perkataan maupun perbuatan, baik
berupa aib atau pun pujian.
2. Adu
Domba dalam Islam
Islam melarang umatnya melakukan adu
domba karena menghancurkan hubungan yang sudah terbangun kokoh sehingga
perintah untuk saling mengenal dan saling berbuat baik akan ditinggalkan.
Selain hubungan yang akan hancur, adu domba akan memberikan beberapa dampak
negatif lainnya
D. Mencari-cari
Kesalahan Orang Lain
1. Pengertian
Mencari-cari Kesalahan Orang Lain
Mencari-cari kesalahan orang lain dalam
bahasa Arab disebut dengan tajassus. Kata Lisan al-‘Arab, tajassus berarti
mencari berita dan menyelidikinya. Secara istilah, kata tajassus berarti
mencari-cari kesalahan orang lain dengan cara menyelidiki dan mematainya.
2. Mencari-cari
Kesalahan Orang Lain Dalam Islam
Perbuatan mencari-cari kesalahan orang
lain merupakan perbuatan yang buruk dan dilaknat oleh Allah. Oleh karenanya
kita harus menjauhi perbuatan tersebut. Selain itu, perbuatan mencari-cari
kesalahan orang lain menimbulkan berbagai dampak negatif untuk pelaku dan
korbannya
E. Gosip
(Ghibah)
1. Pengertian
Gosip (Ghibah)
Menurut bahasa, gosip (ghibah) berarti
membicarakan keburukan orang lain. Ghibah berasal dari bahasa Arab dengan akar
kata ghaaba berarti sesuatu yang tersembunyi dari mata. Secara istilah, ghibah
adalah sesuatu pembicaraan dengan ketiadaan orang yang dibicarakan dan obyek
pembicaraan tentang kekurangan atau aib seseorang dan orang tersebut tidak rela
dengan pembicaraan itu. Menurut Ibnu Mas’ud, ghibah adalah menyebutkan apa yang
diketahui pada orang lain, dan jika engkau mengatakan apa yang tidak ada pada
dirinya berarti itu adalah kedustaan
2. Gosip
dalam Islam
Islam melarang umatnya melakukan gosip
karena menghancurkan hubungan yang sudah terbangun kokoh. Perilaku gosip dapat
berubah menjadi fitnah dan hoaks jika kabar itu tidak benar dan berubah lagi
menjadi adu domba yang menghancurkan hubungan manusia. Di samping menghancurkan
keharmonisan hubungan, perilaku gosip akan memberikan beberapa dampak negatif
lainnya, yaitu
a. Mendapat
dosa yang lebih berat dari zina
b. Dengan melakukan gosip, seseorang telah berbuat zalim kepada orang lain.
c. Orang-orang yang melakukan gosip tidak akan dimaafkan sebelum mereka meminta maaf kepada orang yang dibicarakan.
0 komentar:
Posting Komentar